Friday, June 25, 2010

World Cup 2010

Sepak bola (World Cup 2010) hanya sebuah aktifitas yg dimainkan di area panjang 100-110m x lebar 64-75m, tetapi magnetnya bisa menghisap ratusan juta pasang mata dg tingkatan energi yg beraneka ragam
Magnet World Cup (WC) 2010 juga memberikan efek domino pada perputaran ekonomi tidak hanya di Afrika Selatan saja, tetapi juga wilayah-wilayah lain di penjuru dunia. Kalender ratusan juta pasang matapun harus diatur sedemikian rupa agar tidak ketinggalan untuk menyaksikan laga favoritnya, sehingga jam istirahat pun berubah. Bahkan kalau diperhatikan, banyak aspek yang tidak terkait langsung dengan sepak bola, serentak memberikan embel-embel sepak bola. Sederhananya, WC 2010 menimbulkan dampak ke beberapa aspek kehidupan masyarakat.

Dengan kondisi tersebut, sangat dimaklumi jika seorang presiden bahkan putra mahkota kerajaan turun memberikan dukungan pada timnya. Terakhir, adalah presiden Prancis yang harus ikut turun tangan disaat timnya menorehkan citra yg buruk bagi negara.Perancis tidak hanya terpuruk dari sisi permainan, tetapi juga terpuruk dari sisi komunikasi internal tim.Bagi sang Presiden, apa yang terjadi pada tim Perancis bisa jadi sebagai "tamparan" untuk negara.Alhasil, tim pun terancam tidak dibayar dengan kondisi tsb.Perancis memang bukanlah satu-satunya tim favorit yang gagal di fase awal, setidaknya hingga detik ini, tim Italia pun kondisinya setali tiga uang.Keduanya sama-sama terpuruk di posisi bawah di fase awal. Kalau WC 2006 kedua tim pulang bersamaan setelah adu finalti di final yg menghantarkan Itali sebagai juara, kini keduanya pun pulang bersamaan tetapi sebagai tim yg gagal di fase awal.

Nasib telah berputar dan menggelinding, sebagaimana Jabulani bergulir. Nama besar tidaklah cukup untuk menghantarkan tim mengulang prestasi, dan sepak bola tidaklah sekedar menendang bola.Bagaimanapun, seluruh tim yang berlaga adalah tim-tim yang telah melalui proses seleksi ketat, sehingga dari sisi teknis sudah bukan masalah utama, dan mereka telah layak untuk berlaga di final.Sangat celaka jika memandang rendah tim non unggulan yang minim prestasi (sebelumnya).Dari sisi teknis bisa jadi tim non unggulan masih di bawah tim unggulan, tetapi laga juga memerlukan kerjasama dan spirit.Faktor terkahir inilah yang bisa mendorong tim non unggulan bisa menundukkan tim-tim unggulan.Bahkan untuk menghadapi tim unggulan, Aljazair perlu melakukan persiiapan tidak lazim, yaitu menonton bareng film yang membangkitkan nasionalisme dan spirit, meski pada akhirnya Aljazair harus berhenti juga di fase awal.Tetapi setidaknya, tim unggulan tidak dapat menang mudah atas tim non unggulan.

Wednesday, February 24, 2010

Data Komposit Array

Terminologi
Array merupakan tipe data komposit yang dapat digunakan untuk menyimpan lebih dari satu nilai homogen. Homogenitas nilai yang disimpan dibatasi oleh tipe data elemen-elemennya. Hubungan antar elemen dalam array bersifat linier, artinya setiap elemen hanya berelasi satu adn hanya satu dengan elemen lainnya, baik predecessor maupun successor, kecuali untuk elemen pertama dan terakhir.

Penempatan array di memory secara fisikal serupa dengan logikalnya, sehingga dengan suatu mekanisme mapping function dapat diketahui lokasi setiap lemen-elemennya.

Indeks
Setiap elemen array memiliki indek unik yang dapat digunakan untuk akses nilainya. Pengaksesan dapat dilakukan secara random(acak).Jumlah indek menunjukkan besarnya dimensi array. Secara konseptual, array dapat memiliki banyak dimensi, akan tetapi dengan pertimbangan waktu akses pada ranah praktisnya hanya dipakai pada batas tertentu.

Operasi
Array memiliki operasi dasar anatar lain Create, Read/Retrieve, Update/Store.
Create digunakan untuk menciptakan array baru yang masih kosong. Dalam kondisi ini, jika dilakukan pengecekan jumlah elemen akan dihasilkan nilai kosong(Empty).
Read digunakan untuk membaca elemen array pada indek tertentu. Operasi ini akan berhasil jika array tidak kosong. Sebaliknya, jika tidak kosong maka operasi read akan menghasilkan satu nilai(elemen) array.
Update digunakan untuk mengubah nilai array. Opeasi inipun akan berhasil jika array tidak kosong.

 Array Mapping Function (AMF)
AMF digunakan untuk memetakan nilai indek tertentu ke alamat (address) dari suatu elemen/komponen.
Parameter yang digunakan pada AMF meliputi :
  • Base Address (b) : alamat(byte) pertama daru array yang di-assign pada saat binding time. Binding time adalah waktu dimana array dialokasikan pada memory, bisa saat compile maupun execute.
  • Component Length(L) : panjangnya memory yang diperlkan untuk menyipan setiap komponen array. Untuk setiap bahasa pemrograman memiliki kapasitas yang berbeda untuk setiap tipe datanya. Contoh tipe data integer, pada Turbo PAscal 7.0 dan Turbo C 2.0 diperlukan 2 byta, sedangkan pada Visual C++ 5.0 diperlukan 4 byta.
  • Lower Bond (Lk) & Upper Bond (Uk) : Lk adalah nilai indek terkecil, sedangkan Uk adalah nilai indek terbesar. Contoh pada Turbo C 2.0 didefinisikan int S[10]; Maka nilai Lk=0, dan Uk=9.
  • Dimension (d) : besarnya dimensi dari suatu array. Contoh :
    • Array 1 dimensi : int S[10]; Besarnya d adalah 1.
    • Array 2 dimensi : int S[10][5]; Besarnya d adalah 2.
Rumus yang digunakan pada AMF :
         Lokasi komponen addr(S[i1][i2]...[id] = c0 + c1 x i1 + c2 x i2 + ... + cd x id, dimana :
         cd = L

         ct-1 = (ut - lt + 1) x ct dan 1 < t <= d
         c0 = b - (c1 x l1) - ... (cd x ld)

         Perhitungan besarnya memory (M) yang diperlukan : L x (u1 - l1 +1) x ... x (ud - ld + 1)


AMF untuk Array Khusus
  • Array segi tiga (Triangular Array)
    • Lower Triangular Array : array dua dimensi berbentuk bujur sangkar (u1=u2), dimana semua komponen di atas diagonal berisi 0.
    • Upper Triangular Array : array dua dimensi berbentuk bujur sangkar (u1=u2), dimana semua komponen di bawah diagonal berisi 0.
      Memerlukan lebih sedikit memory karena anga 0 tidak perlu disimpan.
           Rumus AMF :
                    addr(S[i,j] = c0 + c1 x (i x (i - 1) + c2 x j, dimana c0=b, c1=L/2, c2=L
                    Jumlah elemen = (u x (u + 1))/2
                    Jumlah memory(M) = L x jumlah elemen
  • Array Jarang (Sparse Array)
    Adalah array yang kebanyakan komponennya mempunyai satu nilai yang sama, misalkan 0. Hanya sebagian kecil yang nil;ainya tidak sama dengan 0.
Passing Parameter pada Array
Contoh potongan program array:


char LeftMost(char S[])
{ return(S[0]); };

char RightMost(char S[])
{ return(S[Len(S)-1]); };

void main()
{ char MyString[MaxLen);


printf(“Leftmost elemen :%c”,LeftMost(MyString));
printf(“Rightmost elemen :%c”,RightMost(MyString));

};

Tuesday, November 10, 2009

Dunia maya sebagai sarana lahirnya kekuatan alternatif

Hiruk-pikuk kasus hukum.
Akhir-akhir ini kita dihadapkan pada hiruk-pikuk kasus hukum yang menyangkut dua pimpinan KPK.Kasus tersebut sangat menyita perhatian dan energi bangsa ini, mengingat KPK adalah lembaga yang diharapkan bisa merepresentasikan gerakan reformasi, khususnya menyangkut kasus-kasus korupsi yang sudah mengakar di negeri ini. Korupsi telah menjadi tertuduh utama atas keterpurukan negeri ini, dan menjadikannya musuh bersama rakyat Indonesia. Begitu besarnya harapan rakyat kepada KPK, hingga perlakuan yang dirasa kurang adil terhadap lembaga tersebut bisa melukai hati rakyat, meskipun juga disadari bahwa KPK bukanlah lembaga kumpulan para malaikat.


Dengan dipicu penahanan kedua pimpinan KPK yang landasan hukumnya masih menjadi debat di kalangan umum, rakyat menjadi semakin gerah, kepercayaan kepada lembaga penegak hukum pun semakin melemah.Rakyat hanyalah rakyat, yang hanya bisa menyaksikan dan berteriak tanpa memiliki wewenang lebih. Akan tetapi rakyat juga sadar, bahwa kedaulatan tertinggi ada di tangannya.Mandat yang dilimpahkan kepada wakilnya seolah sudah tidak bisa diandalkan lagi, jika tidak bisa dibilang sudah tidak bisa sepenuhnya dipercaya. Melihat kondisi yang dirasa memprihatinkan, penggalangan dukunganpun menjadi makin tak terbendung. 


Dukungan teknologi informasi.
Rakyat yang merasa sudah lelah dengan aksi jalanan namun belum tentu efektif untuk menyuarakan aspirasinya, bahkan tidak jarang aksi jalanan justru hanya akan mengganggu kepentingan masyarakat luas, terlebih jika disusupi oknum yang tidak bertanggung-jawab. Dengan dukungan teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini, khususnya teknoloogi informasi yang mendukung jejaring sosial, menjadikan rakyat seolah mendapatkan ruang yang leluasa dan efektif untuk menyuarakan aspirasinya.Bersama-sama dengan media informasi lainnya, teknologi jejaring sosial telah menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan dalam mengontrol kebijakan-keijakan yang menyangkut kepentingan publik.Media informasi ini, telah terbukti mampu menjadi saluran alternatif yang bisa diakses masyarakat nyaris tanpa perlu birokrasi berbelit untuk menyuarakan aspirasinya.


Facebook
Facebook, teknoloogi jejaring sosial yang paling popular saat ini telah turut memberikan andil cukup besar dalam menjembati aspirasi rakyat yang terdaftar sebagai anggotanya.Facebook yang awal mulanya digunakan sekedar sebagai media pertemanan, telah berkembang menjadi media penggalangan masa yang jauh lebih cepat dari model-model penggalangan sebelumnya.Hanya dalam waktu kurang-lebih 10 hari, gelombang dukungan dalam salah satu group bisa mencapai lebih dari sejuta anggota.Perlahan tapi pasti, sunyi tapi meyakinkan. Dukungan tersebut tentu sangat bermakna bagi penegakan hukum di negeri ini, setidaknya memberikan dukungan moril yang kuat pada lembaga yang dipercaya rakyat.Alhasil, dua pimpinan KPK yang telah ditahanpun bisa bebas kembali. Lebih dari itu, pihak kejaksaanpun akhirnya mengembalikan berkas terkait ke kepolisian, karena berdasarkan atas temuan Tim 8, tidak ditemukan cukup bukti yang kuat untuk diproses lebih lanjut. Dengan merunut kembali dari awal, apa yang akhirnya diputuskan merupakan rangkaian yang melewati tahapan berupa gerakan dukungan moril rakyat melalui facebook. Tentu tanpa menafikkan peran serta media lainnya


Prospek selanjutnya.
Gerakan penggalangan masa yang kini mulai bermetamorfosis ke dunia maya semakin mendapatkan angin segar dengan dukungan perangkat media yang semakin mudah dimiliki oleh masyarakat. Salah satunya adalah makin terjangkaunya harga telepon genggam yang menyediakan akses ke situs jejaring sosial. Meski perangkat ini mayoritas baru bisa dijangkau kalangan menengah ke atas, tetapi dengan melihat semakin terjangkaunya teknologi seluler oleh lapisan masyarakat, terbuka kemungkinan akses yang lebih luas lagi penggunaan jejaring sosial.Peningkatan pertumbuhan ekonomi tentunya juga tidak menutup kemungkinan dapat membantu penyebaran kesempatan akses. Dengan mengacu pada perkiraan World Bank, yang dimuat dalam harian Kompas tanggal 14 Setember 2009, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2009 diperkirakan mencapai sekitar 4,3%. Sedangkan tahun-tahun selanjutnya diperkirakan sebesar 5,4% tahun 2010, dan sekitar 6,0 sd 6,5% di tahun 2011.


Dari sisi teknologinya sendiri, dengan berkaca pada data statistik yang ada di http://www.nickburcher.com, terbuka peluang yang cukup besar pertumbuhan keanggotan facebook sebagai salah satu jejaring sosial, kususnya di Indonesia. Untuk periode September 2009, yang notabenya pertumbuhan ekonomi kita baru sekitar 4,3, telah tercatat bahwa Indonesia menempati urutan ketujuh dari jumlah pengguna facebook dunia. Bahkan kalau dilihat dari sisi pertumbuhan keanggotannya, Indonesia menempati urutan pertama per Juli 2009. Di sisi lainnya lagi, angka statistik juga menunjukkan masih terbukanya peluang penetrasi lebih besar lagi keanggotan facebook di Indonesia, karena Indonesia masih tergolong dalam kelompok negara yang penetrasi penggunaan facebooknya rendah, yaitu berada pada posisi tujuh puluh satu dari sembilan puluh satu negara yang masuk dalam sampel.


Dengan mempertimbangkan angka-angka statistik tesebut, ditambahkan lagi dengan kultur kekerabatan kita yang memang sangat kuat, maka penggalangan dukungan melalui dunia maya, yang dalam hal ini direpresentaskan oleh facebook, akan tumbuh menjadi kekuatan yang luar biasa, terutama untuk kasus yang menyangkut kepentingan publik. Kekuatan yang mungkin tidak kalah dengan yang disuarakan oleh parlemen, meski tidak memiliki kekuatan hukum, tetapi mampu merepresentasikan aspirasi yang nyata.

Yang perlu diwaspadai adalah terbukanya kemungkinan muncul wajah-wajah palsu dengan menyuarakan aspirasi titipan di dunia maya. Seiring derasnya arus informasi saat ini, kejelian dalam menilai kualitas informasi sangat diperlukan agar tidak mudah terombang-ambing arus yang menyesatkan, bahkan terjebak oleh euforia yang menenggelamkan nalar yang sehat. 

 Data keanggotan facebook.



Saturday, July 04, 2009

Langkah Aman Memakai Tas Ransel

Backpack atau lebih kita kenal sebagai tas ransel sudah menjadi bagian penting tidak hanya bagi anak-anak sekolah, tetapi pekerja maupun profesional muda. Fungsi utamanya memang sebagai penyimpan barang atau peralatan yang kita butuhkan, lebih dari itu ransel juga menawarkan suatu kenyamanan bahkan juga fashionable, khusunya bagi yang berjiwa muda.

Dibandingkan dengan tas model lainnya, tas ransel umunya memiliki kelebihan, baik dari sisi kapasitas barang yang bisa dimuat, maupun variasi jenis barang yang bisa disimpan yang dibedakan atas beberapa cluster khusus. Di samping itu, tas ransel juga dapat lebih mendistribusikan beban ke seluruh tubuh sehingga menambah kenyamanan pemakainya.

Namun demikian, jika tidak hati-hati, tas ransel bisa berakibat buruk terutama pada anak-anak.Tas ransel sering dipaksakan untuk memuat berbagai barang yang dalam takaran berat ideal sudah tidak patut, sehingga bisa berakibat mencederai pungggung atau bahkan yang lebih bahaya lagi dapat merusak postur tubuh ideal pemakainya, terutama anak-anak. Studi yang dilakukan oleh American Physical Therapy Association menemukan bahwa lebih dari 50 persen anak-anak yang disurvey (Amerika), menggunakan tas ransel dengan beban terlalu berat. Bahkan kalau diamati, di lingkungan sekolah anak-anak kita, jangan-jangan juga setali dua uang. Untuk itu, kita sebagai orang tua patut untuk waspada.

Dr. Leonel Hunt, Direktor Spine Trauma pada Cedars-Sinai Institute for Spinal Disorders and Orthopedic Center, sebagaimana dimuat pada http://www.medicinenet.com/, mengatakan bahwa, ketika anak-anak menggunakan tas ransel untuk menggangkut peralatan sekolah, sangat penting dan efisien jika berat beban yang dibawa tersebut kurang dari 15 persen dari berat badannya.Hal ini dimaksudkan tentunya untuk mengurangi resiko cedera pada punggung serta menjaga kenyamanan anak-anak.

Berikut ini uraian rekomendasi Dr. Hunt agar anak-anak dapat lebih aman saat memakai tas ransel :
  1. Menjaga agar tas ransel hanya digunakan terbatas pada barang yang diperlukan saja. Untuk itu, perlu pengawasan rutin (dari orang tua) untuk memantau isi tas anak-anak setiap hari, sehinga barang-barang yang tidak diperlukan bisa ditinggalkan di rumah atau diletakkan di loker.
  2. Ratakan beban dengan baik. Biasakan anak-anak untuk mengenakan kedua pegangan/ikatan (strap) ransel kapanpun mereka pakai. Hal ini dapat membantu pendistribusian beban lebih merata(baik) ke seluruh punggung dan dapat menjaga postur tubuh yang baik.
  3. Kenali tanda-tanda yang menunjukkan bahwa tas ransel sudah terlalu berat. Biasanya dapat dikenali jika posisi anak saat membawa ransel sudah tidak tegap lagi, misalkan sudah cenderung miring.
  4. Pilih tas ransel yang tepat. Untuk meningkatkan kenyamanan dan kemananan, perlu dipilih tas ransel yang memiliki banyak kantung-kantung, sehingga beban dapat didistribusi lebih merata. Bahkan saat ini banyak tersedia tas ransel yang memiliki roda sehingga bisa lebih mudah untuk di bawa dan tidak terlalu membebani punggung.
  5. Angkat tas ransel dengan tepat. Anak-anak perlu diajari bagaimana cara mengangkat tas ransel yang tepat dengan memberikan contoh (demontrasi) mulai dari bagaimana posisi lutut dan tangan (cengkraman) sebelum tas ransel diangkat.

Mari kita biasakan untuk memakai tas ransel dengan baik, agar aktifitas bisa lebih nyaman dan dapat terhindar dari cedera.

Sumber :

Wednesday, April 01, 2009

Facebook-Jaringan Pertemanan Maya

Jaringan pertemanan maya sangat populer bagi berbagai kalangan akhir-akhir ini, terlebih dengan hadirnya Facebook (FB). Banyak media pertemanan maya yang kita kenal dan cukup populer, beberapa di antaranya adalah Bebo, Friendster, Orkut, hi5, MySpace, dan Facebook. Jaringan pertemanan maya yang menyediakan pendaftaran anggota relatif mudah dan gratis ini dapat membantu para anggotanya untuk menelusuri jalinan pertemanan lama hingga membuat jalinan pertemanan baru. Walaupun sama-sama menjadi media jaringan pertemanan maya, namun masing-masing tentu menawarkan daya tarik yang beragam bagi setiap anggota atau penggunanya. Dengan memperhatikan kemudahan pendaftaran dan tingkat kepuasan berbeda yang ditawarkan oleh masing-masing media pertemanan, menjadikan status keanggotaannya begitu mudah untuk keluar dan masuk, atau dengan kata lain, status membership-nya memiliki tingkat entry barriers dan exit barriers yang relatif rendah.

Dengan melihat kondisi keanggotaan di bulan November 2008, sebagaimana data yang tergambar pada Gambar 1 di atas (sumber : http://venturebeat.com), Facebook telah menempati urutan pertama. Jumlah pengunjung FB semakin merangkak menjauhi para pesaingnya, terutama menggeser posisi MySpace yang sebelumnya menempati ranking pertama. Indikasi itu sudah nampak pada kecenderungan keanggotaan di tahun 2007, sebagaimana tergambar pada Gambar 2 (sumber:http://merdurian.com/) dan Gambar 3 di atas (sumber : http://venturebeat.com/).


FB kini menjadi sangat populer hingga melewati lintas batas usia, profesi, dan wilayah di dunia ini.Tidak hanya ibu rumah tangga, pelajar, pengajar, karyawan, CIO, bahkan presidenpun tidak mampu menolak kehadiran FB. FB bahkan bisa dibilang ikut andil dalam menghantarkan terpilihnya Barack Obama menjadi presiden Amerika Serikat. Kini, jejak itu juga bisa kita dapati pada presiden dan sekaligus salah satu calon presiden RI akan datang, SBY, yang ikut nimbrung di FB. Singkat kata, FB telah mewabah melewati berbagai batas kepentingan dan wilayah.


Melejitnya FB, tidak terlepas antara lain karena kelengkapan fitur dan fleksibilitasnya. Pada FB, pengunjung tidak hanya berperan pasif, tetapi dapat berperan aktif dalam mengolah isi yang dimilikinya. Dengan FB, pengunjung tidak hanya bisa sekedar bisa menambah teman, tetapi bisa menambah teman yang lebih realistis, yang memang bersinggungan secara langsung, bukan sekedar teman yang direkomendasikan dari negeri antah berantah yang tidak dikenal sebelumnya.


Kita, khususnya pengguna FB, patut berterima kasih kepada Zuckerberg d.k.k., sebagai pendiri jaringan pertemanan yang paling populer ini.Ketiganya adalah pemuda yang pernah belajar di Harvard University pada tahun 2004. Bahkan, Hughes kemudian direkrut Obama saat masih menjadi calon presiden untuk membuat situs barackobama.com. Di Facebook, Zuckerberg bertanggung jawab untuk urusan garis kebijakan umum dan penyusunan strategi perusahaan yang kini menjadi rebutan para pemasang iklan dan para investor. Zuckerberg telah mendapat julukan sebagai ”salah satu orang yang paling berpengaruh pada tahun 2008” versi majalah Time. Pada Forum Ekonomi Davos 2009, Zuckerberg termasuk dalam daftar pemimpin muda karena prestasi dan komitmen terhadap masyarakat serta berpotensi menyumbangkan ide untuk membentuk tatanan dunia baru. (Kompas, 28-02-2009).


Dengan memperhatikan kondisi barriers yang ada, perkembangan tuntutan anggota, serta fitur yang ditawarkan, tentu tidak ada jaminan bahwa FB akan tetap aman melenggang di urutan pertama sebagai media pertemanan yang paling populer. Jika FB terus melakukan terobosan lebih kreatif lagi dengan mengakomodasi tuntutan dan kepuasan penggunanya, setidaknya akan bisa lebih membuat anggotanya lebih kerasan.


Apa yang bisa diambil manfaatnya dari fenomena FB ini?
Adalah suatu kodrat bahwa manusia merupakan mahluk sosial, mahluk yang memerlukan interaksi satu dengan yang lainnya. Interaksi itu wujudnya tentu beragam, tergantung pada kepentingan masing-masing. Komunitas pembelajaran memerlukan interaksi antara sesama pelajar, interaksi pelajar dengan pendidik, interaksi antar pendidik, d,s,b. Contoh lain yang memerlukan interaksi adalah jalinan pertemanan sesama alumni. Alumni, yang dimaksudkan di sini adalah mantan pelajar, memerlukan interaksi untuk tetap dapat menjalin pertemanan dengan kawan lama atas dasar banyak hal, misalkan sharing pengetahuan dan informasi pekerjaan. Dengan berkaca pada keberhasilan FB, bisa menjadikan contoh betapa efektifnya media maya bisa dipakai sebagai penghubung antar sesama (teman). Kalau perlu, komunitas-komunitas tertentu dapat mengembangkan suatu produk baru yang bermanfaat bagi kepentingannya dengan mengadopsi keberhasilan FB.


Dengan popularitasnya, tidak serta merta bahwa pertemanan pada dunia maya dapat memberikan dampak positif, misalnya memudahkan komunikasi. Pengguna perlu hati-hati, terutama dalam menyajikan data yang sensitive, terutama lagi pada penjalinanan pertemanan baru. Jangan karena mengharapkan suatu eksistensi dengan memiliki jaringan pertemanan (maya) yang banyak hingga membuka peluang makin lebar terjadinya kejahatan dengan penyalahgunaan data yang dipublikasikan. Selektif dalam menyajikan data dan menjalin pertemanan adalah salah satu upaya yang dapat menghindari terjadinya tindakan yang bisa mengarah pada kejahatan. Memang upaya ini terkesan relatif protektif, tetapi apalah arti banyak pertemanan (maya) tetapi hakekatnya kita hanya kenal sebatas maya? Tidak mengenal betul latar belakang teman yang kita kenal? Apakah bisa dipastikan bahwa data yang disajikan mengambarkan kondisi nyata yang bersangkutan?

Tuesday, March 03, 2009

Humoria Hukuman Adat

Di tengah hutan yang lebat dan nyaris belum terjamah oleh pandatang dari luar, hidup sebuah suku dengan adat leluhur yang masih mereka pelihara dan pertahankan. Suku itu berusaha menjauhi dunia luar agar segala budaya leluhurnya tidak terkontaminasi. Sebagaimana suku-suku pedalaman umumnya, mereka juga memiliki seorang pimpinan yang sangat disanjung dan dipatuhi. Ucapan kepala suku adalah absolut, hukum yang mutlak harus ditaati.

Suatu ketika pada siang hari, tiga orang asing sedang berpetualang dan ingin mendirikan kamp. Tanpa disengaja ternyata mereka telah memasuki wilayah adat, dan tertangkap penjaga keamanan wilayah. Dengan kedua tangan terikat dan todongan tombak beracun, merekapun digelandang menuju balai sidang permusyawaratan adat. Sang kepala suku yang mendapatkan laporan adanya penangkapan tersebut langsung menuju balai sidang untuk memberikan peradilan. Semua warga adat telah berkumpul mengerumuni tiga orang asing yang bersimpuh dengan kedua tangan terikat ke belakang.Teriakan-teriakan warga yang maknanya mungkin meminta agar dijatuhkan hukuman terdengar bagai sebuah harmoni kematian bagi ketiga orang asing itu. Tiba-tiba suara menjadi hening ketika kepala suku memasuki balai sidang. Sambil berjalan mengelilingi tawanannya, diperhatikan ketiganya dengan seksama.
Dengan pertimbangan bahwa tidak ada kejahatan berat yang mereka lakukan, melainkan sekedar memasuki wilayah tanpa ijin, kepala suku menjatuhkan hukuman kepada ketiganya dengan hukuhan yang terhitung relatif ringan. Ketiga tawanan itu harus harus mencari tiga buah-buhan yang di tengah hutan tanpa bantuan alat apapun. Jika sampai tenggelamnya matahari belum mendapatkan tiga buah-buahan, maka hukuman yang diberikan tentu akan lebih berat, bahkan bisa menjadi hukuman mati.

Hukum telah dijatuhkan, beberapa prajurit langsung menterjemahkan perintah itu dengan melepaskan tali ikatan ketiga tawanannya, dan ketiganya diminta berpencar mencari tiga buah-buahan. Bukanlah urusan mudah mencari buah-buahan di tengah hutan itu, terlebih tanpa bantuan alat apa pun. Belum lagi mereka masih buta akan seluk-beluk isi hutan. Saat mereka berpencar mencari buah-buahan, sebenarnya tidaklah mereka dilepaskan sepenuhnya, tetapi beberapa pasang mata dengan waspada selalu mengintainya. Ketiga tawanan itu sadar, kalau coba-coba melarikan diri fatal akibatnya, sebuah goresan kecil anak panah yang sudah dilumuri racun itu pasti sudah cukup untuk menyumbat dan menghentikan aliran darahnya.

Hari sudah menjelang sore, matahari sudah siap-siap keperaduan. Tiba-tiba tawanan pertama sudah datang dengan menenteng buah duku yang masih berada pada rantingnya. Melihat jumlahnya, tentu lebih dari tiga, mungkin sepuluh. Tawanan pertama melapor ke penjaga, selanjutnya dipanggilah sang kepala suku untuk memberikan perintah selanjutnya. Kepala suku memperhatikan buah yang dibawa tawanan pertama, lalu berkata lantang kepada tawanan pertama : “Satu duku untukku, satu duku lagi untuk monyet piaraanku, dan sisanya kau makan sendiri tetapi harus dengan menelannya tanpa dikupas kulitnya.” . “Laksanakan! Sekarang!”, perintahnya lagi dengan lebih tegas. Maka dua buah duku diserahkan kepada pengawal untuk selanjutnya diberikan kepada sang kepala dan piaraannya, sisanya sekitar delapan lagi, satu persatu harus ditelan tawanan pertama dengan susah payah dan disaksikan oleh seluruh warga adat. Duku pertama telah dicoba untuk ditelan dengan sedikit gamang. Terlihat mata tawanan itu melotot saat duku itu sudah sampai di tengah tenggorokan. Dengan susah payah akhirnya duku pertama berhasil ditelan. Lalu dengan susah payah lagi dilanjutkan untuk duku kedua, ketiga d.s.t.
Saat semua duku sudah terlahap, atau lebih tepatnya tertelan habis, maka dengan demikian terbebaslah dia dari hukuman yang lebih berat. Namun tidak begitu saja dia harus pergi meninggalkan tempat itu, karena didorong oleh rasa solidaritas, dia harus menunggu nasib kedua temannya terlebih dahulu. Tidak lama kemudian tawanan kedua muncul. Dengan mengucsap-usap mata, tawanan pertama meperhatikan orang yang berjalan masuk dari sisi barat, dan selanjutnya terawa mengakaklah tawanan pertama itu begitu mengetahui bahwa yang datang itu adalah tawanan kedua yang melenggang sambil meneteng dua ikat rambutan, kurang lebih ada dua puluh buah rambutan semuanya. Menelan delapan buah duku saja sudah nyaris membuat tenggorokannya bengkak, apalagi harus menelan delapan belas rambutan beserta kulitnya. Dan benarlah perkiraan tawanan pertama, perintah selanjutnya sama dengan perintah yang dia terima sebelumnya. Dengan mata melotot dan cucuran keringat dingin, tawanan kedua berupaya menelan rambutan itu satu per satu dengan lebih susah payah.Saat rambutan kelima akan ditelan, tiba-tiba tawanan kedua itu tertawa ngakak, jauh lebih ngakak dari tawanan pertama. Semua yang ada di tempat itu termasuk tawanan pertama keheranan.Mengapa tawanan kedua itu bisa-bisanya tertawa ngakak, padahal masih ada sekitar tiga belas rambutan lagi yang harus ditelan.Saat tertawanya makin terpingkal-pingkal, tawanan kedua itu menunjuk suatu arah dengan telunjuk tangannya, dan ternyata dari arah timur muncul tawanan ketiga dengan membawa sekitar enam buah durian yang besar-besar.

Tuesday, February 24, 2009

Fenomena Irrasional, Ponari Sang Putra Petir.

Akhir-akhir ini, kita disuguhkan oleh suatu fenomena aneh yang terjadi pada suatu wilayah, tepatnya di desa Brodot, Jombang, Jawa Timur. Fenomena yang tidak hanya menyedot puluhan ribu warga untuk mencari pengobatan alternatif, tetapi juga menyedot perhatian masyarakat lain yang semakin hari semakin meluas. Bahkan mungkin karena didorong oleh suatu kekhawatiran, tokoh agama tidak cukup memberikan fatwa pelurusan pemahaman dari belakang layar, tetapi harus terjun langsung ke lapangan. Begitu menariknya fenomena tersebut, hingga media masapun tidak cukup sekali mengulasnya. Tak pelak, bisa jadi karena andil pemberitaan di media pula, maka yang berdatangan ke Brodot tidak hanya warga sekitar, tetapi sudah menjangkau jauh dari wilayah lain, mungkin sudah sampai luar Jawa Timur. Konsentrasi warga di Brodot, bak munculnya luapan lumpur lapindo yang semakin hari semakin sulit dibendung. Semakin hari, semakin menyemut, hingga perlu dibentuk kepanitiaan pengobatan. Konsentrasi itupun telah menyedot uang tidak sedikit, bahkan bisa dibilang sangat besar, miliaran rupiah. Wow……..! Seorang bocah secara tiba-tiba telah menyedot perputaran uang sebesar itu. Mungkin banyak yang diuntungkan, tetapi tentu ada ongkos yang harus dibayar, terutama oleh warga sekitar termasuk keluarga yang bersangkutan. Desa yang sebelumnya aman tenteram, warganya leluasa keluar masuk kampung, bekerja keras untuk menghidupi keluarganya, kini harus berjuang keras membuka sumbatan ribuan warga, agar bisa beraktifitas, atau sekalian ikut terlibat dalam penangangan antrian itu. Sang bocahpun bahkan harus rela meninggalkan bangku sekolah, artinya harus meninggalkan kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih layak. Tidak cukup sampai disitu, kesempatan bermain bersama teman-teman sebaya sebagaimana keceriaan sebelumnya terampas oleh panjangnya antrian yang harus ditangani. Sang ayahpun harus dirawat di rumah sakit karena terlibat tarik ulur kepentingan sang anak ajaib.

Daya tarik utama atas fenomena itu bersumber pada sebuah batu petir yang dimiliki sang bocah kecil bernama Ponari. Konon, batu itu terkait sambaran petir yang dibawa pulang oleh Ponari. Konon pula, batu itu bisa kembali sendiri ke rumah Ponari setelah dibuang ke kebun.Singkat kata, batu itu sangat istimewa, sehingga sang bocah mampu mengobati tetangganya yang sakit dengan perantaraan batu itu. Pilot project (pertama) ponari ternyata berhasil. Alhasil, bak butiran yang bergulung di atas gunung salju, berita penyembuhan itu berhembus dari mulut ke mulut, dari satu rumah ke rumah yang lain, dari satu kampung ke kampung yang lain, begitu seterusnya, dan ditambah pemberitaan media yang sangat gencar, maka dalam waktu yang relatif singkat, puluhan, ratusan, ribuan, d.s.t, masyarakat berduyun-duyun ke tempat Ponari. “Mau mencoba, siapa tahu….……”, begitu mungkin yang antara lain ada di benak mereka.

Memperhatikan fenomena ini, akal sehat tentu akan dengan sangat tegas melakukan penolakan. Masyarakat sudah jauh meninggalkan nalar sehatnya. Entah dengan perhitungan bagaimana, mereka tidak hanya rela mengantri begitu panjang dan melelahkan, tetapi mereka sudah sampai pada keputusan untuk mengambil air atau tanah comberan sekitar rumah pengobatan, sebagai alternatif jika tidak bertemu Ponari. Belum sempat semua isi antrian itu mendapatkan kesempatan untuk mencicipi tuah batu petir Ponari, masyarakat dihebohkan lagi atas pengakuan temuan batu serupa yang lokasinya masih tidak jauh dari desa Ponari. Bedanya, kali ini empunya adalah bocah perempuan. Betapa sudah demikian tidak terkendalinya nalar saudara-saudara kita itu. Apakah yang menyebabkan semua itu? Tekanan ekonomikah? Hilangnya kepercayaan kepada departemen terkaitkah? Ataukah karena fasilitas kesehatan yang berada di atas menara gading, hingga sulit dijangkau oleh masyarakat lapisan bawah? Atau karena faktor sosial lain? Kasihan sekali melihat apa yang mereka alami dan lakukan.

Pada suatu titik, mungkin masih wajar jika mereka perlu mencari pengobatan alternatif, baik melalui akupuntur, terapi herbal, terapi elektronik, dan aneka macam metode alternatif lainnya. Tidak sedikit kita jumpai pengobatan alternatif menjadi pertimbangan efektif dan aman, yang tidak hanya dirasakan oleh masyarakat ekonomi kelas bawah, tetapi juga masyarakat kelas mengah hingga atas. Dari yang tidak berpendidikan formal hingga yang berpindidikan tinggi, sundul langit sekalipun. Tetapi semuanya masih dalam batasan logika yang wajar, tidak demikian dengan mengkonsumsi air dan tanah comberan. Yang jauh lebih dikhawatirkan lagi adalah bisa terjerumusnya masyarakat ke dalam musrik, yang menganggap kesembuhannya (jika memang terjadi) adalah karena tuah dari batu petir ajaib itu, batu yang kini lengket dengan empunya, Ponari Sang Putra Petir, mungkin demikian disebutnya jika dinovelkan.

World Cup 2010

Sepak bola (World Cup 2010) hanya sebuah aktifitas yg dimainkan di area panjang 100-110m x lebar 64-75m, tetapi magnetnya bisa menghisap rat...